profile
yeaa its me
well, as known as Wikan or Asu. you name it.
I'm a proud Indonesian
25 years old.
Photograph is my middle name.
just in case someday you meet me somewhere,
say hi. don't worry I won't bite.
ciao.
intermezo monyet
Monday, May 20, 2013 ( 10:55 AM )
Cerita ini mungkin sudah pernah kamu dengar atau kamu baca, tetapi biarlah kutuliskan saja karena ini keinginan ku, bukan keinginan mu yang seharusnya terjadi dalam tulisanku ini.
Sebuah cerita yang terkadang disebutkan sebagai sebuah penelitian, yang seperti belum diketahui "kebenaran" -nya, kapan, oleh siapa, dimana dan sebagainya. Karena "kebenaran" -nya tidak penting bagiku. maka, kubiarkan saja tanpa kupertanyakan. Namun, esensinya ku apresiasi kan dan kutulis kembali untukmu dan untukku, demi kepentingan ku dan mungkin kepentingan mu.
Konon ada enam ekor monyet yang dimasukkan ke dalam sebuah ruang untuk keperluan penelitian. Di tengah ruang tersebut diletakkan sebuah tangga yang jika dipanjat bisa membuat monyet-monyet tersebut mencapai langit-langit kamar. Di langit-langit, tepat diatas tangga sengaja digantungkan setandan pisang.
Di sekitar langit-langit terpasang sebuah penyemprot air dari pipa. Di anak tangga pertama dipasang sensor yang bereaksi bila tangga diinjak air akan menyemprot dari langit-langit dan membasahi seluruh ruangan.
Ketika ruangan ditutup, monyet-monyet itu melihat pisang tergantung di atas. Mereka berlomba memanjat tangga untuk berupaya mengambil pisang tersebut. Tentu saja air segera menyemprot dan membasahi mereka semua, padahal monyet sama sekali tidak suka air. Mereka segera berhamburan tapi tidak ada satupun tempat diruangan tersebut yang bisa digunakan untuk berteduh. Ketika mereka menghindar dari anak tangga pun, air segera berhenti.
Mereka duduk merapat ke dinding dengan kebasahan sambil kebingungan. Tak lama kemudian, beberapa monyet mencoba kembali memanjat dan air kembali menyembur dan membuat semua monyet makin kebasahan. Setelah kejadian itu terulang beberapa kali, para monyet pun belajar kalo mereka menginjak anak tangga itu air akan menyemprot dan membuat mereka kebasahan.
Selang beberapa waktu terbentuk kebiasaan, siapa saja yang mendekati tangga akan disergap oleh teman-temannya dan diusir pergi.
Beberapa saat kemudian, satu ekor monyet yang basah dikeluarkan dan digantikan oleh monyet baru yang kering.
Monyet yang baru masuk ini beranjak menuju anak tangga berniat mengambil pisang yang tergantung.
Lima ekor monyet yang basah langsung menghalanginya, bahkan bersikap mengancam sehingga membuat monyet baru ini mengurungkan niat nya dan ikut duduk diam merapat di tembok.
Peneliti terus mengganti monyet-monyet basah dengan yang kering dan selalu timbul hal yang sama.
Kebiasaan tersebut terus terjadi hingga semua monyet yang ada di ruangan tersebut adalah monyet-monyet kering, yang tidak pernah tahu bahwa menaiki tangga berakibat menyemprot nya air ke tubuh mereka dan membuat mereka basah!
Mereka hanya mengulagi pola-pola yang sama, yang ditularkan oleh monyet-monyet yang basah tanpa tahu apa yang terjadi dan apa alasan mereka untuk perlu mencegah sesamanya untuk menaiki tangga tersebut.
Ironis!
Demikian ini kutuliskan untukmu sebagai sebuah refleksi akan fenomena "pembenaran" dan "kebenaran" kawanan monyet, yang tentu saja diharapkan tidak akan sama dengan kalian, para manusia yang berakal budi!
Puertamaya, Cozumel Mexico
May 20th 2013



